Individual Development Plan (IDP) atau perencanaan perkembangan pribadi membantu para karyawan dalam perkembangan karir dan pribadi, yang bertujuan untuk membantu mereka mencapai target jangka pendek dan jangka panjang, sekaligus meningkatkan performa dalam pekerjaan. Namun, IDP bukanlah sebuah alat evaluasi atau sebuah aktivitas yang dilakukan sekali saja. Sebaliknya, IDP sebaiknya dipandang sebagai hubungan antara karyawan dan atasan, yang membutuhkan persiapan dan feedback yang berkelanjutan.
Keuntungan IDP bagi perusahaan adalah menyelaraskan pelatihan karyawan dan usaha perkembangan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan itu sendiri. Pengaplikasian IDP meningkatkan pemahaman atasan terhadap karyawannya dalam hal professional goals, kekuatan, dan kebutuhan untuk berkembang, sehingga menghasilkan rencana perkembangan kedepan yang lebih realistis.
Secara teori, tidak ada “cara yang benar” untuk menyusun development plan para karyawan; namun, sebuah perencanaan yang efektif seminimalnya mengandung elemen-elemen kunci berikut:
Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IDP membutuhkan proses komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan antara atasan dan karyawan, yang terdiri dari lima tahapan berikut:
Pada awalnya, IDP atau perencanaan perkembangan pribadi memang disusun oleh karyawan dengan bantuan atasan dan perusahaan. Namun pada akhirnya, karyawanlah yang bertanggungjawab atas pelaksanaan dan keberhasilan dari perencanaan tersebut. Jika diterapkan dengan benar dan secara berkelanjutan, IDP akan bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.