Sesuai dengan arti harfiah dari resonan yang berarti bergetar atau bergema, pemimpin yang resonan merasakan getaran yang sama dan memiliki perasaan yang sama dengan karyawannya. Menjadi pemimpin yang resonan berarti pemimpin yang mampu berempati, mengelola emosinya, dan memahami emosi karyawan. Pemimpin yang resonan menginspirasi melalui hubungan dan emosi yang positif serta mampu memahami apa yang dirasakan oleh karyawannya dan sebaliknya.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu mengembangkan resonansi dalam kepemimpinan:
- Tingkatkan kesadaran diri
Pemimpin yang resonan menyadari keterbatasan yang dimiliki dan tidak overconfidence. Pemimpin yang menunjukkan sisi manusia dan tidak takut menunjukkan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki akan lebih mudah diterima karyawan.
- Tingkatkan kepedulian terhadap karyawan
Tunjukkan rasa belas kasih, kepedulian, dan pengertian. Apabila seseorang merasa diperlakukan dengan baik maka ia akan berlaku sebaliknya. Mutualisme ini akan menciptakan hubungan yang terbuka dan penuh kepercayaan.
- Tingkatkan kelekatan antaranggota kelompok
Kelola tim dengan cara membangun kesetiaan dan kepercayaan sehingga akan mengarah pada bisnis yang baik. Suasana kerja yang kompak dan kekeluargaan akan membuat anggota kelompok merasa nyaman dan dekat.
Pemimpin yang resonan akan bisa bertahan lama dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan karena karakter dan caranya dalam memimpin. Pemimpin yang resonan memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan karyawannya dan berdasar pada kepercayaan. Berikut adalah beberapa sebab pemimpin yang resonan akan bertahan lama:
- Mencegah timbulnya perasaan lelah, putus asa, atau tidak berguna
Perasaan lelah, putus asa, atau tidak berguna muncul ketika opini dan pekerjaan tidak dianggap, bekerja terlalu keras, dan tidak bisa beradaptasi dengan perubahan. Jadilah pemimpin yang resonan dan ciptakan hubungan melalui harapan, perhatian, dan kasih sayang untuk mencegah tim mengalami semua hal tersebut.
- Menjaga tim tetap termotivasi
Bantu karyawan memahami tujuan dari apa yang mereka lakukan dan terus ingatkan mereka pentingnya mencapai visi perusahaan.
- Menciptakan tim yang berkomitmen
Pemimpin yang resonan sangat peduli, berempati, dan mengerti orang lain. Jika pemimpin memiliki kepedulian yang tinggi pada karyawannya, maka karyawan akan termotivasi dan berkomitmen untuk mencapai target yang dibuat pemimpin.
- Menciptakan respon yang lebih baik pada perubahan
Pemimpin yang resonan akan mengarahkan tim yang berkomitmen dan termotivasi untuk mengatasi hambatan bersama. Perusahaan yang dipimpin oleh pemimpin yang resonan akan memberikan respon yang lebih baik saat mengalami perubahan. Mereka tidak akan mengalami stres atau kepanikan.
Kebalikan dari pemimpin resonan adalah pemimpin disonan. Pemimpin disonan adalah pemimpin yang kesulitan dalam berempati dan memahami kondisi karyawannya. Mereka juga susah menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Perusahaan saat ini tidak lagi membutuhkan pemimpin yang disonan. Pemimpin resonan adalah jenis pemimpin yang sesuai dan dibutuhkan oleh karyawan dan iklim bisnis saat ini.
Referensi:
Anindyajati, Maharsi. 2018. Pemimpin Resonan vs Disonan. Manajemen Juni 2018
http://entrepreneurship.babson.edu/how-to-become-a-resonant-leader/
https://www.forbes.com/sites/forbescommunicationscouncil/2017/06/22/what-type-of-leadership-works-in-the-long-run/#1f3892f0379d