Menerapkan Balanced Scorecard (BSC) memastikan organisasi tetap fokus melakukan aktivitas yang memiliki nilai strategis dalam meraih kinerja positif yang berkelanjutan. Dengan kata lain, BSC membantu eksekutif untuk membuat inisiatif yang diperlukan pada saat yang tepat dan mengelola kinerja mereka untuk memengaruhi kinerja perusahaan.
Pada umumnya organisasi telah menerapkan kerangka kerja BSC dengan baik dan mereka beroperasi 50% lebih baik dari pesaing utamanya. Akan tetapi, tidak semuanya berjalan lancar. Banyak organisasi juga gagal untuk menerapkan BSC karena perusahaan tersebut mengambil jalan pintas dan melupakan komponen penting saat mengembangkan BSC.
Berikut adalah kesalahan yang sebaiknya dihindari suatu perusahaan ketika mengembangkan BSC:
- Tidak memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang BSC sebelum menerapkannya dalam sebuah organisasi.
- Memulai pengembangan BSC dengan KPI, bukannya dengan strategi. Pengukuran menjadi tidak relevan karena tidak didasarkan pada sasaran Pemetaan strategis adalah tahapan pertama dan utama dari pengembangan BSC. KPI akan mengikuti setelah strategi yang dibentuk sudah jelas.
- Asal mengisi template strategi generik. Cukup penting untuk dicatat bahwa template peta strategi adalah panduan untuk berpikir.
- Mencontoh peta startegi perusahaan lain. Peta strategi harus menjadi gambaran strategi unik perusahaan Anda.
- Hanya menggunakan KPI sederhana untuk memantau kemajuan perusahaan Anda. KPI sebaiknya dibuat secara spesifik dan unik untuk mencapai sasaran strategis perusahaan.
- Tidak memiliki rencana aksi (inisiatif atau proyek) yang dihubungkan dengan sasaran strategis. Strategi tanpa eksekusi hanya akan menjadi sebuah cerita yang tidak terlaksana.
- Tidak merevisi dan memperbarui peta strategis, KPI, dan rencana aksi. Prioritas perusahaan selalu bergeser dari waktu ke waktu dan semua alat tersebut harus merefleksikan hasil yang diinginkan perusahaan.
- Tidak ada metodologi peningkatan proses. Hal ini mengakibatkan tidak efektifnya pendekatan penyelesaian masalah untuk setiap kesenjangan kinerja. Ketika ini terjadi, tidak akan ada perubahan yang dapat dilakukan dan kinerja akan terus memburuk.
- Terlalu fokus pada proses internal. Untuk membantu mengatasi masalah ini, Anda harus menyeimbangkan perspektif eksternal saat menerapkan BSC. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penilaian yang seimbang tentang pasar, pemegang saham, pesaing, karyawan, dan pemangku kepentingan organisasi.
- Kurangnya struktur tinjauan formal. Adakan rapat tinjauan kinerja dan buat agenda dengan peran yang jelas untuk setiap individu.
Referensi:
7 Common Balanced Scorecard Mistakes Every Company Should Avoid. (n.d.). Retrieved from https://www.bernardmarr.com/default.asp?contentID=971
Problems Implementing a Balanced Scorecard. (n.d.). Retrieved from https://www.bpminstitute.org/resources/articles/problems-implementing-Balancedd-scorecard