EMPLOYEE ENGAGEMENT DALAM TEORI MASLOW

Dalam teorinya “Hierarchy of Needs”, Abraham Maslow mengungkapkan bahwa setiap individu harus memenuhi kebutuhan mendasar mereka seperti rasa aman serta tempat untuk tinggal dan berlindung sebelum akhirnya memiliki hasrat untuk tumbuh dan berkembang. Teori Maslow ini juga dapat digunakan dalam dunia kerja sehari-hari, yaitu untuk menemukan cara yang tepat bagi manajemen organisasi untuk memperlakukan karyawan serta berhubungan dengan mereka.

Berdasarkan teori Maslow, terdapat 5 macam karyawan berdasarkan tingkat engagement mereka terhadap organisasi:

  1. The Disengaged

    Sama sekali tidak terhubung atau engaged dengan organisasi, tipe karyawan ini hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan survival seperti makanan, air, dan tempat tinggal. Karyawan ini adalah mereka yang hanya memedulikan upah yang mereka peroleh tanpa bekerja demi tercapainya visi dan misi organisasi.

  1. The Not Engaged

    Tipe karyawan ini masih memiliki kebutuhan untuk mendapatkan stabilitas dan perlindungan dari hukum serta peraturan yang berlaku dalam hidup mereka. Ciri-ciri tipe karyawan ini dalam sebuah organisasi adalah mereka yang sering meminta izin sakit melebihi jatah yang seharusnya dan mengambil jatah lembur. Selain itu, karyawan ini juga tidak selalu menyukai pekerjaan mereka dan bahkan masih mencari-cari pekerjaan lain di luar organisasinya.

  1. The Almost Engaged

    Tipe karyawan ini berada pada tahapan di mana mereka belum sepenuhnya engaged dengan organisasi. Masih membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang, karyawan ini berada dalam sebuah breaking point antara loyalitas dan lack of interest. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka adalah karyawan yang merasa bangga dengan pekerjaan mereka namun masih membuka kemungkinan untuk bekerja di tempat lain. Hal ini mereka lakukan karena mereka merasa bahwa pekerjaan mereka sekarang tidak memberikan peluang untuk mengembangkan karir sesuai keinginan mereka.

  1. The Engaged

    Merasa engaged dengan perusahaan, karyawan ini merupakan individu yang memiliki hasrat untuk meraih hal-hal yang lebih besar dan berarti, serta untuk mendapatkan rasa hormat dan kebebasan. Mereka adalah para karyawan yang menyadari peran penting mereka dalam organisasi serta selalu fokus dan sibuk dalam pekerjaan mereka.

  1. The Highly Engaged

    Karyawan ini berada di tingkat teratas dalam teori “Hierarchy of Needs” menurut Maslow. Telah memenuhi segala kebutuhan mendasar serta menyadari peran pentingnya dalam organisasi, karyawan ini benar-benar mencintai pekerjaannya dan bahkan berminat untuk menginspirasi orang-orang lain di sekitarnya.

Akhirnya, Employee Engagement berperan penting dalam mengidentifikasi tingkat engagement dan motivasi seseorang dalam bekerja. Dengan adanya informasi tersebut, maka manajemen akan mampu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang mendukung karyawannya untuk mengeluarkan kemampuan mereka sepenuhnya dalam bekerja demi perkembangan mereka serta tercapainya visi, misi, dan tujuan organisasi.

Recommended Posts