Dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB), Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar yang mencapai US$ 18.624 miliar, disusul China dengan nilai PDB US$ 11.199 miliar, dan Jepang dengan nilai PDB US$ 4.940 miliar. Namun, apabila dilihat dari persentase jumlah entrepreneur, populasi negara-negara tersebut memiliki persentase yang relatif kecil, yaitu Amerika Serikat sebesar 4,1%, China sebesar 3,1%, dan Jepang yang berada di peringkat 4 terbawah dunia sebagai entrepreneurial country.
Mengapa tiga negara di atas memiliki persentase entrepreneur yang kecil?
- Regulasi untuk memulai bisnis
Amerika Serikat menempati peringkat ke-49 di dunia untuk kemudahan memulai bisnis. Proses untuk memulai bisnis bervariasi tergantung negara bagian atau bahkan kota. New York dan Los Angeles adalah dua kota di Amerika Serikat yang memiliki regulasi tersulit untuk memulai bisnis.
- Perdagangan lintas batas
Amerika Serikat berada di peringkat ke-36 dunia untuk kemudahan melakukan perdagangan lintas batas. Amerika Serikat memiliki dua mitra untuk perdagangan lintas batas yaitu Meksiko dan Kanada, yang masing-masing memiliki aturannya sendiri-sendiri.
- Sistem perpajakan
Jepang adalah peringkat ke-123 di dunia untuk sistem pajak perusahaan dengan tarif pajak sebesar 30%, 14 kali pembayaran dalam setahun, serta dibutuhkan waktu sekitar 330 jam untuk mengurus masalah perpajakan.
- Birokrasi
Mengatasi kerumitan birokrasi di China memiliki tantangan tersendiri mulai dari administrasi, perizinan, persetujuan produk, dan sebagainya.
- Kultur
Dari hasil sebuah survei di Jepang, hanya 11% responden yang menjawab sanggup dan percaya pada kemampuan mereka dalam memulai bisnis. Hal ini dipengaruhi oleh budaya belajar di Jepang yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh setiap individu.
Berikut strategi yang dilakukan tiga negara di atas untuk menambah jumlah entrepreneur:
- Pembaruan sistem perpajakan
Amerika Serikat telah melakukan perubahan pada sistem perpajakan mereka pada tahun 2018, yaitu dengan menurunkan tarif pajak perusahaan dari 35% menjadi 21%.
- Negoisasi ulang dengan mitra dagang
Amerika Serikat melakukan negosiasi ulang North American Free Trade Agreement (NAFTA) untuk diganti dengan US-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Beberapa fokus utama dari negosiasi ulang ini adalah menyeimbangkan kepentingan di industri otomotif dan pertanian serta memastikan hak kekayaan intelektual dan hak buruh.
- Adopsi pola pikir dan budaya
Di China, generasi muda mereka menjadi lebih dinamis karena mengadopsi pola pikir, budaya, serta prinsip-prinsip organisasi mereka dari Silicon Valley sehingga lebih banyak memunculkan entrepreneur muda baru.
- Talent development
Jepang adalah negara yang unggul dalam hal ini karena ada banyak bakat yang tersedia di bidang teknik, desain, pemasaran, dan lain-lain, serta diimbangi dengan sistem mentoring yang baik.
- Support funding
Pemerintah Amerika Serikat memiliki program untuk membantu calon entrepreneur yang memiliki masalah kualifikasi dalam mendapatkan dana pinjaman dari bank konvensional.
Referensi:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180218140126-16-4654/20-negara-dengan-pdb-terbesar-di-dunia
https://www.wartaekonomi.co.id/read135745/6-perbedaan-karakteristik-kewirausahaan-indonesia-dibanding-as.html
https://www.tmf-group.com/en/news-insights/articles/2018/november/challenges-of-doing-business-in-the-us/
https://www.tmf-group.com/en/news-insights/business-culture/top-challenges-japan/
https://www.tmf-group.com/en/news-insights/business-culture/top-challenges-china/
https://bradchattergoon.com/japan-and-entrepreneurship-e468a6453bac
https://nation.com.pk/24-Oct-2017/entrepreneurship-in-china
https://www.forbes.com/sites/tseedward/2016/04/05/the-rise-of-entrepreneurship-in-china/#9b227573efc6
https://www.forbes.com/sites/kevinready/2015/10/11/the-evolution-of-japanese-startups-innovation-from-the-ground-up/#1f0a7203eeb4
https://www.usa.gov/funding-options