Berdasarkan laporan yang berjudul 2019 Global Startup Ecosystem Report (GSER) by Startup Genome, Silicon Valley, New York City, London, Beijing, dan Boston adalah 5 kota besar di dunia dengan ekosistem startup terbaik. Di dalam penelitiannya, Startup Genome menggunakan 9 indikator pengukuran ekosistem startup, antara lain: performance, funding, market reach, talent, experience, connectedness, knowledge, infrastructure, dan policy. Setiap indikator yang telah disebutkan tersebut masing-masing memiliki success factor dan menggunakan skor antara 0 – 10 di mana semakin tinggi skor, maka success factor semakin baik.
- Performance (Best: Silicon Valley)
- Ecosystem value – mengukur dampak ekonomi yang diberikan oleh ekosistem melalui valuasi awal dan akhir bisnis startup selama 2,5 tahun terakhir.
- Exits – mengukur jumlah bisnis startup yang mempunyai exit valuation antara US$ 50 juta – US$ 1 milliar, kemudian melihat persentase pertumbuhan valuasi bisnis startup tersebut.
- Startup output – mengukur jumlah dan persentase pertumbuhan software startup yang ada di ekosistem
- Startup Success – mengukur jumlah bisnis startup yang naik level (seri B ke A dan seri C ke A) serta kecepatan bisnis menuju IPO.
- Funding (Best: Silicon Valley, NYC)
- Access – mengukur jumlah dan rata-rata funding per bisnis startup.
- Quality – mengukur kombinasi dari jumlah investor lokal, pengalaman investor, dan keaktifan investor.
- Market reach (Best: Beijing, Hong Kong)
- Global reach – mengukur jumlah penjualan bisnis di pasar global yang diimbangi dengan nilai PDB negara asal bisnis tersebut sehingga bisnis yang ada di negara dengan PDB yang tinggi tidak memerlukan persentase penjualan global setinggi negara dengan PDB yang rendah.
- Local Reach – mengukur jumlah penjualan bisnis di pasar lokal.
- IP commercialization – mengukur jumlah komersialisasi Intellectual Property dari bisnis startup yang ada di kota tersebut
- Connectedness (Best: Silicon Valley, NYC, London, Tel Aviv, Singapore)
- Global Connectedness – mengukur kualitas hubungan dan kuantitas pertemuan bisnis startup dengan founders dari top global ecosystem.
- Local Connectedness – mengukur seberapa besar dukungan domestik antara entrepreneur-entrepreneur dan investor-entrepreneur yang ada di kota tersebut.
- Infrastructure (Best: NYC, London, Boston)
Indikator ini mengukur jumlah inkubator serta lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan di negara tersebut. Semakin banyak jumlah inkubator serta lembaganya, skor untuk indicator infrastructure menjadi lebih baik. - Talent (Best: Silicon Valley, Beijing, Boston, Shanghai)
- Access – mengukur persentase pertumbuhan lulusan sarjana dan pegawai yang memiliki pengalaman minimal 2 tahun di startup pada saat dipekerjakan.
- Quality – mengukur jumlah top developers di Github dan kecakapan dalam berbahasa inggris.
- Cost – mengukur rata-rata gaji software engineer; semakin mahal rata-rata gajinya, semakin rendah skor yang diperoleh.
- Experience (Best: Silicon Valley)
- Scaling experience – mengukur jumlah bisnis startup dengan valuasi exit yang signifikan dalam 10 tahun terakhir.
- Startup experience – mengukur jumlah startup yang masuk dalam kategori early-stages companies.
- Team experience – mengukur jumlah startup founder yang telah memiliki pengalaman di dunia bisnis startup sebelumnya dan mengadopsi sistem yang dijalankan oleh startup yang sukses.
- Knowledge (Best: Silicon Valley, London, Beijing, Tel Aviv, Shanghai)
- Research – mengukur H-Index (index yang mengukur impact dari karya ilmiah)
- Patents – mengukur jumlah dan kompleksitas patents pada bidang life sciences yang ada di ekosistem.
- Policy (Best: Seattle, Austin, Chicago) – mengukur kecepatan dan kemudahan untuk mengotorisasi uji klinis produk, kemudian jumlah spending yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan bisnis milik pemerintah.
Referensi:
https://startupgenome.com/reports