LIMA MANFAAT KOLABORASI DI TEMPAT KERJA

Kolaborasi merupakan praktik kerja di mana setiap individu bekerja sama dengan menggunakan kemampuan dan pengetahuannya untuk mencapai satu tujuan yang sama. Saat ini, kolaborasi dapat diwujudkan dengan dua cara yaitu, sinkronus dan asinkronus. Sinkronus artinya setiap orang berinteraksi secara real-time, seperti rapat online, pesan instan, atau zoom, sedangkan asinkronus merupakan interaksi yang dilakukan secara tidak real-time, misalnya karyawan dapat berinteraksi atau berdiskusi melalui platform tertentu, antara lain chat atau forum. Meskipun terlihat sepele, kolaborasi dapat memberikan dampak yang signifikan kepada perusahaan. Penelitian Zippia (2022) menyatakan bahwa perusahaan yang memprioritaskan kolaborasi di tempat kerja, memiliki tingkat kinerja lima kali lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak memprioritaskan kolaborasi.

Berikut beberapa manfaat lain dari lingkungan kerja kolaboratif:

  1. Problem-solving

    Karyawan mungkin membutuhkan bantuan dari rekan kerjanya dalam menyelesaikan suatu masalah, bahkan dari divisi lain. Dengan berdiskusi, bertukar pikiran, dan meminta pendapat dari rekan kerja, bahkan tim, karyawan bisa mendapatkan pencerahan yang digunakan sebagai solusi masalah yang ada.

  1. Komunikasi yang terbuka

    Kolaborasi mendorong setiap anggota dalam tim untuk berkomunikasi dalam bentuk bertukar pikiran, brainstorming, dan menyampaikan pendapat. David Hassel mengatakan: “mempertahankan komunikasi langsung yang teratur dengan anggota tim membantu perusahaan memperoleh wawasan tentang cara operasi setiap departemen sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan cepat.” Selain itu, komunikasi membuat hubungan karyawan menjadi lebih dekat satu dengan yang lain.

  1. Skill-sharing

    Kolaborasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan keterampilan antarkaryawan dengan berbagi pengalaman atau pengetahuan. Karyawan harus meminta umpan balik, pendapat, berbagi pengetahuan, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja rekan mereka. Belajar dari rekan kerja bukan hanya manfaat dari kolaborasi, namun ini adalah langkah pertama membangun budaya kerja yang berpusat pada learning and development.

  1. Pencapaian tujuan

    Karyawan perlu bekerja sama dengan rekan kerja mereka untuk mencapai tujuan individu maupun perusahaan. Dengan kolaborasi, hubungan antarkaryawan akan dipererat sehingga memiliki rasa kepemilikan yang sama dalam mencapai sebuah tujuan tertentu.  Untuk mencapainya, karyawan dapat menggabungkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga tujuan lebih mudah diraih. Oleh karena itu, pemimpin perlu menyelaraskan tujuan sehingga setiap anggota memiliki pandangan dan tujuan yang sama.

  1. Peningkatan keterlibatan

    Kolaborasi mampu meningkatkan hubungan antarkaryawan sehingga karyawan merasa nyaman dan puas dalam bekerja. Rasa nyaman membuat karyawan merasa lebih bebas menyampaikan pendapat serta ide yang menjadi salah satu bentuk keterlibatan. Di sisi lain, keterlibatan mampu meningkatkan aspek bisnis lainnya, seperti peningkatan produktivitas, profitabilitas, retensi, serta kebahagiaan karyawan.

Membangun kolaborasi menjadi salah satu tantangan bagi HR leaders karena tren kerja jarak jauh menyebabkan karyawan harus berinteraksi secara tidak langsung. Untuk mengatasi fenomena ini, HR leaders dapat memanfaatkan beberapa platform komunikasi secara rutin, seperti Zoom, Googlemeet, dan Skype. Selain itu, HR leaders dapat meluangkan waktu singkat untuk melakukan brainstorming bersama anggota tim sehingga karyawan dapat membangun hubungan dengan berbagi ide atau pandangan.

Referensi:

https://www.zippia.com/advice/workplace-collaboration-statistics/
https://hbr.org/2007/11/eight-ways-to-build-collaborative-teams
https://www.beekeeper.io/blog/benefits-collaboration-business/
https://americassbdc.org/8-reasons-to-consider-collaborating-with-another-small-business/
https://blog.jostle.me/blog/why-collaboration-is-important
https://blog.flock.com/benefits-team-collaboration-work