Para pemimpin perusahaan memahami bahwa perusahaan haruslah selaras. Keselarasan berarti strategi, budaya, kemampuan organisasi, sumber daya, dan sistem manajemen haruslah di atur untuk mendukung tujuan perusahaan. Kesalahan umum yang dilakukan para pemimpin terkait pengaturan tersebut adalah mereka sering kali fokus mengatur salah satu elemen saja, padahal yang terpenting adalah bagaimana kinerja elemen-elemen tersebut bisa selaras satu sama lain.
Perusahaan akan mengalami akibatnya bila strategi, kemampuan organisasi, sumber daya, dan sistem manajemen tidak selaras di dalam organisasinya. Dampak negatif organisasi yang tidak selaras semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir, contohnya sektor perbankan, asuransi, pabrikan mobil dan peralatan energi yang kehilangan jutaan dolar untuk membayar denda dan mengalami penurunan drastis pada share price mereka dikarenakan ketidakselarasan organisasi.
Namun, ketika para pemimpin dihadapkan dengan tantangan menyelaraskan perusahaan, mereka sering kali tidak memahami penyebab ketidakselarasan perusahaan yang sebenarnya sehingga tidak mampu menemukan solusi yang tepat. Apa sebenarnya alasan utama mengapa perusahaan tidak selaras?
- Pemimpin perusahaan tidak menyadari risiko ketidakselarasan
Hal ini terjadi karena banyak para pemimpin yang tidak menganggap perusahaan mereka sebagai suatu rantai nilai yang terhubung. Mereka selalu menganggap bahwa setiap karyawan dalam departemennya memiliki tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan apa yang diartikulasikan dalam struktur organisasi perusahaan.
- Tidak ada yang mempertanggungjawabkan ketidakselarasan perusahaan
Pada umumnya, tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab mengenai masalah ketidakselarasan perusahaan. Hal ini terjadi karena banyak individu maupun kelompok yang bertanggung jawab atas berbagai komponen rantai nilai perusahaan, dan biasanya mereka tidak bergabung sebagaimana mestinya. Namun, siapakah yang perlu bertanggung jawab untuk memastikan perusahaan sudah selaras dengan semestinya? Jawabannya tidak bisa berupa hanya “CEO-nya”. Perusahaan pada umumnya terlalu rumit untuk dipertanggungjawabkan hanya pada seseorang dan hal ini haruslah dipertanggungjawabkan oleh seluruh anggota perusahaan.
- Aktivitas pemimpin tidak berkontribusi pada kemajuan perusahaan
Memastikan bahwa seluruh departemen seselaras mungkin adalah kegiatan yang umum dilakukan para pemimpin perusahaan. Akan tetapi, jika pemimpin sendiri tidak memiliki kompetensi yang memadai, banyak perusahaan akan kehilangan arah dalam penyelarasan karena setiap aktivitas yang dilakukan para pemimpin tidak berkontribusi semestinya.
References:
Trevor, J., & Varcoe, B. (2017, September 21). How Aligned Is Your Organization? Retrieved from https://hbr.org/2017/02/how-aligned-is-your-organization
Business impact of a weak or misaligned organizational culture. (2018, December 30). Retrieved from https://www.torbenrick.eu/blog/culture/business-impact-of-a-weak-or-misaligned-organizational-culture/