Pengukuran kinerja tradisional pada umumnya hanya terpaku pada pengukuran finansial saja. Pengukuran ini dianggap tidak efektif karena sering kali salah dalam memberi sinyal untuk perubahan dan inovasi bisnis. Diperlukan alat pengukuran yang lebih menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai pespektif dalam mengevaluasi kinerja bisnis.
(BACA JUGA: TIPS MEMBANGUN BALANCED SCORECARD YANG SEIMBANG)
Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu alat ukur kinerja organisasi yang memberi sudut pandang komprehensif. Fungsi utama BSC adalah membantu pencapaian sasaran dan sebagai metrik kinerja manajemen strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan berbagai fungsi dan kinerja bisnis, baik internal maupun eksternal. Selain itu, BSC juga digunakan untuk mengukur dan mengelola aspek finansial dan non-finansial bisnis, serta memberikan umpan balik kinerja kepada organisasi.
Berikut adalah informasi yang diperlukan untuk menerapkan BSC:
Perspektif Keuangan (Bagaimana pandangan kami terhadap pemegang saham?)
Gunakan data keuangan seperti penjualan, pengeluaran, dan pemasukan untuk memahami kinerja keuangan suatu perusahaan.
Perspektif Pelanggan (Bagaimana Pelanggan melihat kami?)
Kumpulkanlah hasil penilaian pelanggan tentang kepuasan mereka terhadap kualitas, harga, dan ketersediaan barang atau jasa perusahaan.
Perspektif Proses Bisnis Internal (Apa yang harus dikuasai?)
Evaluasi kinerja manajemen operasional dengan cara menginvestigasi sejauh mana proses produksi dijalankan secara efisien dan efektif di perusahaan. Manajemen operasional dianalisis untuk memantau celah, penundaan, penyempitan, kekurangan, atau kapasitas yang terbuang.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Bisakah kita terus meningkatkan dan menciptakan nilai?)
Meningkatkan kemampuan dan kompetensi anggota perusahaan melalui pusat pelatihan dan pengetahuan. Kedua hal ini ditunjukkan melalui seberapa baik informasi dapat dikumpulkan dan seberapa baik karyawan dapat menggunakan informasi tersebut untuk diubah menjadi keunggulan kompetitif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan menggabungkan empat perspektif tersebut, Balanced Scorecard membantu manajer memahami bahwa banyak hubungan sebab-akibat antara satu perspektif dengan yang lainnya. Pemahaman ini membantu menyelesaikan hambatan fungsional di perusahaan dan pada akhirnya mengarah pada pengambilan keputusan serta penyelesaian masalah yang lebih baik. Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang lebih baik dalam Balanced Scorecard didasarkan pada visi dan strategi sebuah organisasi dan membutuhkan manajemen untuk menganalisis data yang dikumpulkan.
Referensi:
Tarver, Evan. “How a Balanced Scorecard Is Used.” Investopedia, Investopedia, 4 Feb. 2020, www.investopedia.com/terms/b/balancedscorecard.asp.
Norton, Robert S. KaplanDavid P. “The Balanced Scorecard-Measures That Drive Performance.” Harvard Business Review, 1 Aug. 2014, hbr.org/1992/01/the-balanced-scorecard-measures-that-drive-performance-2.