Memeriksa referensi sering dilihat sebagai satu bagian kecil dari prosedur perekrutan. Glassdoor (2018) memaparkan bahwa 52% manajer rekrutmen mengakui bagian tersulit dari perekrutan adalah menyaring kandidat dari kelompok pelamar dan mendapatkan kandidat terbaik. Adanya pemeriksaan referensi dapat membantu upaya MSDM dalam menyaring kandidat terbaik. Sayangnya, memeriksa referensi sering kali merupakan formalitas dan tidak dilakukan semaksimal mungkin dan ini adalah suatu kesalahan. Kandidat bisa melebih-lebihkan kualifikasinya atau memiliki status profesional lainnya yang tidak dicantumkan dalam referensi.
Berikut ini beberapa tips untuk memaksimalkan Anda dalam memeriksa referensi pelamar:
-
Minta pendapat orang lain
Meminta umpan balik dari semua orang di organisasi Anda yang mewawancarai kandidat bersangkutan. Pertimbangkan juga mengenai siapa yang terbaik untuk memberikan jawaban dan wawasan yang Anda cari. Tanyakan kepada mereka:
- Apa yang menjadi kekhawatiran Anda?
- Apa yang ingin Anda tindak lanjuti?
- Apa yang ingin Anda ketahui lebih banyak mengenai kandidat?
-
Atur percakapan
Jangan terburu-buru untuk mendapatkan referensi. Di awal percakapan, Anda perlu bertanya bagaimana referensi mengenal kandidat untuk mengetahui apakah referensi berada di posisi yang tepat untuk memberikan penilaian. Disarankan untuk memuji kandidat. Jika Anda menunjukkan skeptisisme terhadap kandidat atau ragu-ragu, referensi tersebut kemungkinan akan menyembunyikan informasi dengan alasan kesetiaan terhadap kandidat bersangkutan.
-
Deskripsikan pekerjaan
Mulailah dengan mengatakan sesuatu seperti, “Kami serius mempertimbangkan Bapak X untuk menjadi manajer proyek di sini. Dia harus berurusan dengan tenggat waktu dan anggaran yang ketat”. Tanyakan referensi apakah ia melihat X tampil dalam keadaan yang sama. Tanyakan mengenai perannya yang sebenarnya, apa saja tanggung jawabnya, kegiatannya di perusahaan, cara kerjanya dan rIsikonya dalam bekerja. Jangan menyela dan jangan berikan orang tersebut jawaban yang Anda inginkan.
-
Ajukan pertanyaan terbuka dan spesifik
Hindari mengajukan pertanyaan luas seperti, “Apa yang bisa Anda ceritakan tentang X?” Tujuan Anda adalah untuk mengajukan serangkaian pertanyaan terbuka yang merujuk pada informasi yang diperoleh dari kandidat selama proses wawancara. Contohnya: “Saya mengerti X membantu menerapkan sistem penggajian baru. Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang peran X dalam hal itu?”
-
Fokus pada referensi
Fokus pada referensi daripada apa yang dikatakan kandidat.
-
Cek Emotion Quotient (EQ)
Pastikan untuk bertanya kepada referensi tentang soft skills, kemampuan sosial, dan EQ kandidat. Contohnya, apa yang bisa Anda ceritakan tentang kepekaan dan self management X? Seberapa termotivasi dia? Apakah dia menunjukkan empati? Apakah dia fleksibel? Tidak ada jawaban benar atau salah dari pertanyaan tersebut, namun yang Anda dapatkan akan membantu Anda memahami apakah kandidat itu “cocok secara budaya” dalam organisasi Anda.
-
Cari informasi yang Anda butuhkan
Jika organisasi tidak mengizinkan Anda untuk menghubungi referensi secara langsung atau Anda dihalangi oleh beberapa pihak, pertimbangkan cara alternatif untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan. Disarankan untuk mencari referensi informal. Contohnya, melalui social media atau LinkedIn kandidat.
Referensi:
Knight, Rebecca. 2016. The Right Way to Check Someone’s References. Harvard Business Review
https://www.talentnow.com/7-biggest-recruitment-challenges-faced-by-modern-recruiters/