Perkembangan pembuatan robot dan otomatisasi telah merevolusi pasar dengan semakin banyaknya penggunaan robotics dan autonomous agents di berbagai industri. Robotics dan autonomous agents dapat digunakan di pabrik untuk mengidentifikasi efektivitas tiap pekerja. Amazon merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan robotics dan autonomous agents untuk mengambil barang-barang di gudang mereka.
Robotics dan autonomous agents adalah suatu sistem yang mampu berinteraksi secara independen dan efektif dengan lingkungannya melalui sensor dan efektornya sendiri untuk menjalankan beberapa tugas yang telah diberikan oleh pengguna. McKinsey memperkirakan bahwa pengunaan robotics dan autonomous agents dapat menyumbangkan $1,9 – 6,4 triliun per tahun di pasar pada tahun 2025.
Beberapa karakter robotics dan autonomous agents, yaitu:
- Adaptif: Dapat beradaptasi dengan perubahan di berbagai lingkungan
- Robust: Perubahan kecil tidak dapat mengganggu perilaku sang agents
- Taktis: Mampu mempertahankan tujuan dan menyesuaikan tujuan tertentu berdasarkan situasi yang ada
- Serba guna: Dapat melakukan berbagai macam tugas
Penelitian dari Ernst & Young menemukan bahwa sekitar 93% waktu dihabiskan oleh SDM untuk mengulangi aktivitas yang sama. Oleh sebab itu, diperkirakan bahwa sedapatnya ada 65% dari aktivitas SDM yang dapat diotomatisasi. Di sinilah robotics dan autonomous agents berperan besar dengan penggunaan Robotic Process Automation (RPA). RPA adalah aplikasi teknologi yang diatur oleh logika bisnis dan input yang terstruktur untuk mengotomatisasi proses bisnis. RPA dapat mengotomatisasi banyak hal seperti menganalisa kesempatan, alur kerja, personalisasi massal, ataupun pemberian saran kepada SDM.
Berikut berbagai keuntungan perusahaan yang menggunakan robotics dan autonomous agents:
- Meningkatkan Efektivitas Organisasi
Membantu perusahaan untuk meningkatkan efektivitas layanan dengan menjadi lebih cepat dan berbiaya lebih rendah daripada metode yang sebelumnya
- Melakukan tugas yang sulit dan berbahaya di luar kemampuan manusia
Dapat mengerjakan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh manusia seperti bekerja di kedalaman laut, pembangkit listrik tenaga nuklir, ataupun melakukan operasi rumit di lokasi terpencil
- Identik antar satu sama lain
Semua robot beroperasi dengan cara yang sama sehingga pengguna hanya perlu belajar untuk mengoperasikan sistem robot tersebut sekali untuk mengoperasikan sistem lain yang serupa
- Perbaikan terus-menerus
Terus meningkatkan dan memperbarui perangkat untuk kinerja yang lebih baik
- Menyelesaikan masalah tenaga kerja
Membantu menarik minat SDM untuk bekerja di perusahaan itu dan mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja
Langkah-langkah yang dapat diambil perusahaan untuk mendesain robotics dan autonomous agents berdasarkan dua pendekatan yaitu:
- Pendekatan tradisional (traditional approach)
- Modulasikan komponen kognitif seperti persepsi, pemodelan dunia, dan perencanaan
- Mulailah dengan mendesain arsitektur keseluruhan sistem
- Kembangkan komponen lainnya secara terpisah
- Pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up approach)
- Mulailah dengan menerapkan bentuk perilaku sistem yang sederhana
- Pertimbangkan semua komponen dari persepsi hingga tindakan yang akan dilaksanakan oleh sistem
- Tambahkan perilaku yang lebih cermat secara bertahap
Referensi:
http://mitpress.mit.edu/books/series/intelligent-robotics-and-autonomous-agents-series?page=1
https://www.forbes.com/sites/oracle/2018/05/28/top-5-industry-early-adopters-of-autonomous-systems/#56d7c584b931
https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/us/Documents/process-and-operations/us-sdt-process-automation.pdf
https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-5808319/Amazon-100-000-warehouse-robots-company-insists-replace-humans.html