PERSPEKTIF FINANSIAL BALANCED SCORECARD

Kinerja keuangan perusahaan harus dipantau dan diukur karena merupakan elemen terpenting untuk sebagian besar perusahaan. Biasanya perusahaan menggunakan beberapa tolok ukur kinerja keuangan untuk memantau kondisi keuangan tersebut, contohnya Net Profit, Return on Investment (ROI), dan lain-lain. Pemantauan kinerja keuangan tersebut merupakan kunci utama yang dijelaskan pada perspektif keuangan pada Balanced Scorecard (BSC). Perlu diingat bahwa pentingnya perspektif keuangan bukan berarti mengabaikan perspektif lainnya karena perlu adanya penyelarasan dari setiap perspektif untuk mencapai tujuan perusahaan di masa depan.

Sebelum Anda menerapkan perspektif Finansial pada BSC, Anda harus memerhatikan di mana perusahaan Anda sekarang berada di antara tiga tahapan  berikut:

Growth

Merupakan tahapan awal di mana perusahaan sedang gencar bertumbuh. Dalam proses pertumbuhan ini, perusahaan menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensi untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Untuk memanfaatkan potensi ini, perusahaan tersebut harus melibatkan sumber daya yang cukup banyak untuk:

  • Mengembangkan dan meningkatkan berbagai produk dan jasa baru.
  • Membangun dan memperluas fasilitas produksi.
  • Membangun kemampuan kinerja operasional untuk menanamkan investasi dalam sistem, infrastruktur, dan jaringan distribusi yang mendukung terciptanya hubungan global.
  • Memelihara dan mengembangkan hubungan dengan konsumen.

Pada tahap ini, sebenarnya banyak perusahaan beroperasi dengan arus kas negatif dan pengembalian modal investasi yang rendah. Investasi yang dilakukan untuk masa depan mungkin melibatkan uang kas lebih banyak daripada yang dihasilkan perusahaan tersebut karena produk, jasa, dan konsumen yang terbatas. Investasi perusahaan ini pada akhirnya berkontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan. Contoh-contoh tujuan finansial perusahaan dalam tahap pertumbuhan adalah persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, tingkat pertumbuhan penjualan di pangsa pasar baru, pelanggan baru yang dihasilkan oleh produk dan jasa baru, dan lain-lain.

Sustain

Merupakan situasi di mana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi investor dan diharapkan mampu menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi. Unit bisnis seperti ini akan mampu mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki dan secara bertahap tumbuh setiap tahun. Proyek investasi akan lebih diarahkan untuk mengatasi berbagai hambatan, perluasan kapasitas, dan peningkatan aktivitas perbaikan yang berkelanjutan. Kebanyakan unit bisnis di tahap bertahan akan menetapkan tujuan finansial yang berkaitan dengan keuntungan, contohnya laba operasi, marjin kotor, marjin bersih, dan lain-lain.

Harvest

Dalam tahap ini, bisnis tidak lagi membutuhkan investasi besar. Mereka cukup membutuhkan pemeliharaan peralatan dan kapabilitasnya saja. Selain itu, pastikan juga setiap proyek investasi memiliki periode pengembalian yang tepat dan dalam waktu yang singkat. Tujuan utamanya agar memaksimalkan arus kas kembali ke perusahaan. Tujuan finansial secara keseluruhan untuk bisnis dalam tahap ini adalah penghematan berbagai kebutuhan modal kerja.

 

Referensi:
Native, T. J. C.-F. & A. (2019, February 5). A Closer Look At The Balanced Scorecard Financial Perspective. Retrieved from https://www.clearpointstrategy.com/Balancedd-scorecard-financial-perspective/
Balanced Scorecard. (n.d.). Retrieved from https://www.shareweb.ch/site/Learning-and-Networking/sdc_km_tools/Documents/Balancedd%20Scorecard.pdf
Balanced Scorecard. (2020). Retrieved from https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/finance/Balancedd-scorecard/