Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi (penggantian tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin) dan teknologi cyber (teknologi informasi). Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik seperti robot, internet of things, cloud computing di mana internet menjadi pusat pengelolaan data, dan cognitive computing seperti Artificial Intelligent.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, politik, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Prinsipnya, revolusi industri 4.0 menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang proses.
Mengapa kita harus mulai memperhatikan revolusi industri 4.0?
- Merupakan peluang dan ancaman bagi pelaku industri
Industri 4.0 berpotensi meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses produksi, menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, meningkatkan efektivitas logistik dan rantai pasokan, biaya perdagangan yang berkurang, dapat membuka pasar baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain, mengadopsi sistem dari industri 4.0 membutuhkan biaya investasi yang mahal dan risiko yang cukup tinggi.
- Merupakan peluang dan ancaman bagi tenaga kerja
Berdasarkan kajian McKinsey Global Institute, sebanyak 52,6 juta lapangan pekerjaan di Indonesia terancam tergantikan oleh teknologi otomatisasi. Lembaga tersebut bahkan memperkirakan sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan pada 2030. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang sifatnya administratif dan pekerjaan di bidang produksi karena akan lebih banyak otomatisasi. Namun, industri 4.0 juga akan menciptakan peluang bisnis baru serta pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya.
Bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi era Industri 4.0?
- Perbaikan alur barang dan material
Ini merupakan upaya yang dicanangkan pemerintah untuk membantu perusahaan di Indonesia. Upaya perbaikan ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan baku dan berbagai komponen produksi pada industri. Selain dapat menghemat biaya, pemanfaatan ini juga diharapkan dapat memacu sumber daya alam Indonesia agar bernilai lebih tinggi dan percepatan adopsi teknologi.
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor pekerjaan. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang handal agar tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar memperbaiki hardskill dan softskill, serta meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi.
- Penggunaan teknologi digital
Seperti yang diharapkan pemerintah, perusahaan mampu menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Ini merupakan aktualisasi tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yaitu smart foundation, smart process, dan smart connectivity.
- Harmonisasi aturan dan kebijakan
Aturan dan kebijakan dalam suplai bahan baku, perlindungan karyawan, pembagian kerja, persaingan bisnis, dan masih banyak lagi harus dibuat dengan jelas agar tidak merugikan salah satu pihak. Selain di dalam perusahaan, pemerintah pun ikut membantu dengan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi yang baik dengan pembuat kebijakan.
- Menarik minat investor asing
Tidak hanya investor dari segi pembiayaan, investor di sini juga dapat dimanfaatkan untuk transfer teknologi, khususnya investor asing yang sebagian besar telah menjalani perubahan revolusi jauh sebelum perusahaan lokal mengenalnya. Kehadiran investor asing ini sangat membantu negara berkembang seperti Indonesia yang masih lebih sedikit penerapan teknologinya.
Inti strategi yang telah disebutkan di atas adalah perusahaan perlu menciptakan iklim inovasi agar tetap berjalan. Perusahaan yang terus berinovasi akan menemukan cara untuk tetap relevan dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0.
Referensi:
https://www.jurnal.id/id/blog/6-strategi-perusahaan-menghadapi-era-revolusi-industri-4-0/
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190226/12/893477/malas-repot-konsumen-indonesia-enggan-mengadu/
https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html/
https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/
https://www.herisonsurbakti.com/2016/02/sekilas-mengenai-cognitive-computing.html
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomidanbisnis/revolusi-industri-40-jadi-peluang-bisnis-baru/ar-BBW7C9s