CONTOH KPI UNTUK MENGUKUR KINERJA DEPARTEMEN IT

Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan digital, departemen IT (Information Technology)  adalah salah satu departemen yang paling berpengaruh dan penting dalam suatu perusahaan saat ini. Menentukan Key Performance Indicator (KPI) yang tepat untuk mengukur departemen IT akan memberikan gambaran tentang kinerja mereka dan memberikan target agar kinerja mereka menjadi maksimal. Berikut adalah beberapa KPI yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja departemen IT:

Mengukur proses dan solusi

    • # Waktu pengerjaan proyek.
      Proyek yang diusulkan departemen IT juga perlu dimonitor dengan cara memastikan berapa lama waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut. Bandingkan waktu penyelesaian semua untuk menemukan benchmark waktu pengerjaan proyek. Selanjutnya, perusahaan juga dapat membuat daftar proyek mana saja yang diselesaikan dengan tepat waktu.
    • % Server Downtime.
      Departemen IT juga perlu memastikan bahwa server selalu aktif dan tersedia ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, mereka perlu memastikan bahwa waktu server downtime tidak terlalu lama. Ukur lama server downtime dengan cara mendapatkan data waktu server downtime dan uptime. Selanjutnya, tentukan persentase perbandingan dengan rumus = 100% – server uptime.
    • # Masalah Proyek – Quality Assurance (QA).
      Untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar, perusahaan juga dapat menetapkan ukuran yang berkaitan dengan QA bagi departemen IT. Ukur berapa banyak masalah yang ditemui dalam sebuah proyek untuk mengetahui apa saja masalah yang biasa muncul dan solusi yang dibutuhkan sehingga kualitas pekerjaan bisa maksimal di kemudian hari.
    • # Service Level Agreements (SLAs).
      Angka yang ditargetkan disetujui dan diukur secara berkala untuk menunjukkan apakah tingkat pelayanan yang disetujui sudah tercapai.

Mengukur metrik finansial

    • IDR Anggaran Proyek IT.
      Meski bukan departemen keuangan, departemen IT juga perlu memastikan optimalisasi penggunaan anggaran dana untuk setiap proyeknya. Untuk mengetahui benchmark biaya yang tepat, departemen IT dapat menggunakan metrik ini untuk mengukur dan memantau anggaran selama proses pengerjaan proyek.
    • # Showback (Chargeback).
      Untuk memastikan kerja departemen IT benar-benar berkontribusi pada kemajuan, perusahaan dapat meminta mereka untuk menunjukkan insight yang disebut dengan showback. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur dan melaporkan sumber daya yang dialokasikan di setiap departemen dalam perusahaan sesrta dengan memantau pemakaian sumber daya tersebut. Selain memberikan informasi pada perusahaan, data ini juga dapat membantu departemen IT untuk mengidentifikasi kelemahan dalam perusahaan.
    • IDR Total biaya aplikasi dan pelayanan.
      Metrik ini membantu untuk memahami berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap penawaran dan pelayanan departemen IT.
    • # Net Promoter Score (NPS).
      Perusahaan juga dapat memastikan apakah kinerja departemen IT memuaskan atau tidak dengan memberikan metrik NPS. Metrik ini dapat diisi dengan umpan balik orang-orang yang menggunakan jasa departemen IT.

 

Kepuasan dan keterlibatan karyawan

    • # Inisiatif tim.
      Jika memiliki employee engagement yang baik, karyawan di bidang IT akan cenderung menghasilkan inisiatif atau cara baru untuk menghadapi tantangan dengan lebih tinggi. Ini juga menunjukkan seberapa siap dan tangkas departemen IT dalam sebuah perusahaan.
    • % Employee Turnover Rate (ETR).
      Untuk memastikan kepuasan karyawan dalam departemen IT, perusahaan dapat memberikan metrik ETR. Jika jumlah karyawan IT yang meninggalkan perusahaan tinggi, maka secara tidak langsung dapat menunjukkan tingkat kepuasan dan employee engagement yang rendah. Ini dapat menjadi sinyal bagi perusahaan untuk meningkatkan tingkat retensi karyawan IT dengan program atau inisiatif yang relevan.

 

Referensi:
https://www.executestrategy.net/blog/kpis-it-teams/
https://www.datapine.com/kpi-examples-and-templates/it#server-down-time

Recommended Posts