SEBERAPA PENTING UMPAN BALIK?

Umpan balik (feedback) yang efektif dan strategis adalah salah satu alat kinerja paling kuat yang dimiliki oleh seorang manajer, namun banyak karyawan mengeluh mengenai kurangnya umpan balik dan informasi yang mereka terima. Keluhan karyawan atas kurangnya umpan balik kinerja kini telah menjadi salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh organisasi dan manajer.

Lebih dari 75% karyawan percaya bahwa umpan balik itu penting. Pekerja ingin tahu seberapa baik kinerjanya dan bagaimana mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik lagi. Permasalahannya adalah karyawan tidak mendapatkan umpan balik yang mereka inginkan. Studi menunjukkan bahwa 65% pekerja mengatakan bahwa mereka ingin menerima lebih banyak umpan balik daripada yang saat ini telah mereka dapatkan. Banyak karyawan milenial yang berharap mendapatkan umpan balik setiap bulan.

Mengapa perusahaan sangat perlu memberikan umpan balik?

  • Perusahaan akan mengalami peningkatan yang berkelanjutan dengan memberikan umpan balik yang baik
  • Karyawan akan mendapatkan ilmu, pengalaman, dan skillset yang lebih sehingga performa kerja mereka meningkat
  • Klien atau pelanggan akan mendapatkan pelayanan atau/dan produk dengan kualitas yang lebih bagus

Penyampaian umpan balik merupakan masalah budaya dan teknis perusahaan. Perusahaan perlu membangun budaya manajemen yang memungkinkan orang merasa aman dan nyaman ketika berbicara tentang apa yang ada di pikiran mereka. Hal ini lebih sulit untuk dilaksanakan daripada kedengarannya. Jika umpan balik dapat disampaikan dengan baik, maka karyawan akan merasa lebih engaged saat bekerja.

Berikut merupakan cara untuk memberikan umpan baik yang efektif:

  1. Fokus pada apa atau bagaimana sesuatu dilakukan

    Memberi pertanyaan yang berfokus pada pekerjaan itu sendiri dan apa yang perlu terjadi untuk membuatnya lebih baik. Jangan menyalahkan sang karyawan atau mempertanyakan kompetensinya. Buatlah karyawan merasa bahwa mereka tidak sendiri dan mendapat dukungan dari atasan dengan mengambil tanggung jawab bersama.

  1. Umpan balik harus konsisten

    Memfokuskan umpan balik pada pekerjaan, proses, dan hasil pekerjaannya sehingga tidak terjadi bias.

  1. Berkomunikasi

    Umpan balik tidak dapat terjadi kecuali orang yang berwenang memiliki rencana komunikasi strategis yang kuat. Orang yang memberikan umpan balik sebaiknya pandai mendengarkan, dapat membimbing jalur percakapan, dan dapat mengelola jalan komunikasi tersebut.

  1. Umpan balik bukan ulasan kinerja satu kali setahun

    Informasikan umpan balik pekerjaan secara langsung untuk memperkaya pengetahuan serta keterampilan karyawan. Pemberian umpan balik sangat perlu terjadi sehari-hari.

  1. Buat umpan balik tepat waktu

    Jangan memberikannya pada saat masih panas tetapi juga jangan menunggu pekerjaan menjadi dingin sehingga sulit untuk mengingat apa yang ingin disampaikan.

  1. Tulus dan jujur

    Memberikan umpan balik yang baik dan solid adalah salah satu alat terhebat yang dimiliki seorang manajer. Mengerti dengan jelas apa yang ingin disampaikan dan menjaga integritas dengan tidak membuat komunikasi hanya menjadi satu arah. Penyampaian umpan balik perlu dilakukan dengan sikap yang tulus dan terbuka sehingga lebih dapat diterima oleh karyawan.

Umpan balik yang efektif dapat memperkuat employee engagement karena hal ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh, belajar, dan meningkatkan kinerja mereka.

 

Referensi:
https://joshbersin.com/2019/04/employee-engagement-3-0-from-feedback-to-action/
https://www.recruiter.com/i/employees-want-feedback-but-no-one-is-giving-it/
https://www.custominsight.com/blog/6-tips-for-effective-feedback-to-improve-employee-engagement.asp

Recommended Posts