Strategic Planning Process

Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan organisasi adalah melakukan perencanaan secara tepat, yaitu dengan menjalankan strategic planning, yang merupakan proses sistematis untuk mengembangkan dan memutuskan strategi dan tindakan nyata organisasi dalam mewujudkan cita-cita dan tujuannya.. Menurut Journal of Management Studies (2010), organisasi yang melakukan perencanaan mampu bertumbuh 30% lebih cepat daripada organisasi yang tidak melakukannya.

Pada praktiknya, beberapa organisasi memiliki pemahaman yang agak rancu antara strategic planning dan strategic thinking. Pada dasarnya strategic planning merupakan prosedur (proses) formal yang dikelola manajemen untuk menghasilkan strategi yang sesuai dengan kondisi eksternal dan internal organisasi, sedangkan strategic thinking adalah proses berpikir kreatif dan informal untuk menghasilkan strategi yang unik, unggul secara kompetitif, dan tidak monoton. Strategic thinking adalah tidak untuk semua orang (art), namun strategic planning sangat bisa dipelajari dan dikelola (science).

Berikut beberapa proses dalam strategic planning:

  • Mendefinisikan misi, visi, dan tujuan. Pernyataan misi menggambarkan apa bisnis kita, sedangkan pernyataan visi menggambarkan keadaan masa depan yang diinginkan organisasi. Kedua pernyataan ini biasanya akan dirumuskan juga dalam bentuk goal atau tujuan yang lebih konkrit. Oleh karena itu, organisasi perlu menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART) sebagai tolok ukur atau peta jalan (roadmap) untuk kemajuan organisasi.
  • Menganalisis lingkungan eksternal dan internal. Selain goal/roadmap, organisasi juga perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap lingkungan internal dan eksternal (Analisis SWOT). Analisis eksternal mencakup analisis makro seperti: politik/legal, ekonomi, sosial/gaya hidup, dan teknologi/lingkungan, serta analisis lima kekuatan dalam industri, seperti: persaingan, pemasok, pelanggan, pendatang baru, dan substitusi. Sedangkan, analisis internal biasanya mencakup upaya perbandingan kualitas internal yang penting dalam industri, antara organisasi dengan kompetitornya.
  • Mengembangkan strategi. Pengembangan strategi sebaiknya memiliki perspektif yang luas dan berimbang, serta memperhatikan dan mempertimbangkan aspek internal dan eksternal sehingga kita bisa membuat keputusan yang efektif untuk organisasi di masa kini dan mendatang. Matriks SWOT adalah salah satu alat yang cukup efektif dalam menghasilkan dan memetakan semua sasaran organisasi berbasis pada kondisi internal dan eksternal organisasi.
  • Mengembangkan inisiatif dan ukuran keberhasilan. Semua sasaran organisasi yang perlu dicapai dalam waktu setahun ke depan perlu dirincikan dalam bentuk inisiatif atau proyek yang berisi rencana tindakan yang terperinci, dalam hal PIC, tanggal, dan semua sumber daya yang diperlukan. Untuk meyakinkan bahwa sasaran tersebut sudah tercapai, alangkah baiknya organisasi melakukan pemantauan melalui pencapaian ukuran keberhasilan, yang biasa disebut dengan Key Performance Indicators (KPI).
  • Mengelola risiko. Manajemen risiko memainkan peran penting dalam perencanaan strategis karena melibatkan identifikasi potensi risiko, menilai dampaknya terhadap sasaran strategis, dan mengembangkan strategi untuk memitigasi atau merespons risiko tersebut. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses perencanaan strategis dapat membantu organisasi mengeksekusi strategi secara efektif dan fleksibel apabila muncul hambatan dalam proses eksekusi tersebut.

 

 

Referensi:

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/0447-2778.00006

https://effectuation.org/hubfs/Journal%20Articles/2017/06/The-Multiple-Effects-of-Business-Planning-onNew-Venture-Performance.pdf

https://www.techtarget.com/searchcio/definition/strategic-planning#:~:text=Strategic%20planning%20is%20a%20process,can%20reach%20its%20stated%20vision.

Recommended Posts