“Tugas pemimpin organisasi adalah mengantisipasi krisis. Mungkin bukan menghindari, tapi mengantisipasinya. Menunggu hingga krisis menghantam merupakan kesalahan besar,” kata Peter Drucker. Seorang pemimpin harus siap menangani krisis dan secara proaktif mencari solusinya.
Salah satu penyebab krisis adalah kesuksesan. Kesuksesan menyebabkan efek kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan kegagalan karena jika sesuatu berjalan tidak semestinya, maka semua orang tahu bahwa mereka harus bekerja untuk mengatasinya. Ketika seseorang telah menjadi sukses, dia akan semakin takut untuk berkembang sehingga dia gagal untuk tetap menjadi sukses di tengah pasar yang berkembang.
Agar perusahaan dapat menjadi sukses dan tetap sukses, sudah menjadi tanggung jawab tim senior untuk memiliki kompetensi dalam melakukan inovasi yang terus – menerus. Inovasi yang terus – menerus akan membuat organisasi menjadi kuat berada selangkah di depan badai. Pemimpin yang memiliki kecakapan membangun organisasi memiliki karakteristik: siap tempur, moral yang tinggi, percaya diri, menjadi tempat orang – orang saling percaya, dan tahu cara bertindak di tengah krisis.
Terdapat kompetensi – kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin untuk memimpin organisasi di segala cuaca (baik dan buruk) menurut Drucker:
- Kemauan, kemampuan, dan disiplin diri untuk mendengarkan.
Mendengarkan pendapat orang dengan saksama tanpa menyela.
- Kemauan untuk berkomunikasi, membuat dirinya dipahami orang lain.
Sabar memberitahukan maksud dan tujuan secara berulang – ulang.
- Tidak membuat alasan bagi dirinya sendiri.
Bertanggung jawab pada apa yang tidak berjalan dengan baik dan menetapkan standar keunggulan.
- Pemahaman betapa tidak penting dirinya saat dibandingkan dengan tugas yang dilaksanakannya.
Menjadi pelayan tugas yang dibutuhkan organisasi. Tidak menyamakan diri dengan tugas, tapi menganggap tugas lebih besar dari mereka.
Kompetensi – kompetensi ini penting dimiliki, baik oleh pemimpin alami dan juga pemimpin yang menempa dirinya untuk menjadi kompeten. Tantangan terbesar seorang pemimpin adalah untuk menjaga keseimbangan antara peluang dan risiko dalam setiap keputusan yang diambilnya.
Referensi:
Krames, J. A. (2008). Inside Drucker’s Brain. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.