Menerapkan Ekonomi Perilaku dan Neuroekonomi dalam Perusahaan

Banyak model mengenai ekonomi yang berasumsi bahwa manusia akan selalu membuat pilihan yang dapat memaksimalisasikan fungsi suatu hal. Namun, sering kali manusia melakukan tindakan yang irasional. Fenomena ini kerap kali disebut sebagai ekonomi perilaku dan neuroekonomi.

Ekonomi perilaku merupakan pemahaman mengenai perilaku manusia dengan menggabungkan ilmu psikologi, pertimbangan, pengambilan keputusan, dan kondisi ekonomi. Sedangkan neuroekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan menggabungkan ilmu dari neuroscience, ekonomi, dan psikologi. Oleh karena itu, ekonomi perilaku dan neuroekonomi dapat diartikan sebagai sebuah pembelajaran tentang pengaruh faktor sosial, kognitif, emosi, dan saraf otak terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang individu atau perusahaan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan manusia bertindak irasional:

  1. Kekuatan “Gratis”
  2. Seseorang akan merasa senang ketika mendengar kata gratis karena otak manusia akan mengeluarkan banyak dopamin dan fenomena ini menyebabkan seseorang bersikap irasional.

  1. Pengaruh alternatif
  2. Pilihan ketiga dapat mengubah persepsi seseorang terhadap dua pilihan lainnya.

  1. Penilaian yang irasional
  2. Terdapat prasangka di mana orang menganggap bahwa barang yang lebih mahal memiliki kualitas yang lebih baik daripada barang yang lebih murah.

  1. Curse of Choice
  2. Terlalu banyak pilihan yang tersedia akan menurunkan minat pembeli untuk membeli.

  1. Penggunaan Atribut
  2. Mempromosikan atribut tertentu untuk meningkatkan minat seseorang untuk membeli barang yang memiliki atribut tersebut.

General Electric yang berkolaborasi dengan Kevin Volpp beserta dengan rekannya pernah melaksanakan penelitian akan ekonomi perilaku dan neuroekonomi terhadap penggunaan rokok. Para pekerja dibagi ke dalam dua kelompok yaitu tim perawatan dan tim kontrol. Setiap pekerja yang berada di dalam tim perawatan mendapatkan $250 jika mereka berhenti merokok selama 6 bulan dan $400 ketika mereka berhenti selama 12 bulan. Sedangkan pekerja dalam tim kontrol tidak mendapatkan apapun. Dibuktikan bahwa tim perawatan memiliki 3 kali lipat tingkat keberhasilan dibandingkan dengan tim kontrol.

Berikut merupakan keuntungan sebuah organisasi untuk menerapkan ekonomi perilaku dan neuroekonomi:

  • Cost-benefit
  • Dapat memanfaatkan atribut tertentu dari suatu sistem, barang, ataupun jasa.

  • Mengoptimalisasikan strategi pemasaran
  • Memahami perilaku konsumen dan mendesain strategi pemasaran yang sesuai.

  • Batasan rasionalitas
  • Memahami batas rasionalitas dan adanya prasangka tertentu yang dimiliki oleh konsumen.

  • Rebranding
  • Mengubah persepsi seseorang terhadap sesuatu dengan mengubah cerita mengenai brand tersebut.

  • Pengambilan keputusan
  • Membantu seseorang atau sebuah organisasi untuk mengambil tindakan terbaik.

 

Referensi:

https://www.forbes.com/2007/01/05/neuroeconomics-buying-decisions-biz_cx_ee_0105papers.html#180eb9256ca0

https://journals.openedition.org/oeconomia/445

https://hbr.org/2017/10/the-rise-of-behavioral-economics-and-its-influence-on-organizations

https://www.behavioraleconomics.com/the-be-guide/the-behavioral-economics-guide-2018/

Recommended Posts